KNOWLEDGE MANAGEMENT SHARING DAN INDONESIAN MAKE AWARD 2009
Profile Company
![]() |
Indonesia Power adalah salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I.
Pembentukan perusahaan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-12496 HT.01.01.TH.1995.
Sejak 3 Oktober 2000 berganti nama menjadi Indonesia Power sebagai penegasan atas tujuan perusahaan yang menjadi perusahaan pembangkitan tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni. Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkitan tenaga listrik terbesar di Indonesia. |
Untuk mengelola 127 mesin pembangkit dengan total kapasitas terpasang sekitar 8.888 MW, Indonesia Power memiliki delapan Unit Bisnis Pembangkitan yang tersebar di berbagai lokasi di Pulau Jawa dan Bali, serta satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan.
Indonesia Power terus melakukan upaya penambahan kapasitas pembangkit lisrtik, baik di Pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur.
Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan Visi dan Misi yang terintegrasi dengan rencana baru untuk menjadi perusahaan publik dan meningkatkan diri menjadi pembangkit kelas dunia. Untuk mendukung terealisasinya keinginan tersebut, Indonesia Power dan seluruh Unit Bisnisnya telah berbenah diri. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya berbagai penghargaan nasional dan internasional antara lain ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Penghargaan Padma untuk bidang Pengembangan Masyarakat, dan ASEAN Renewable Energy Award.
Knowledge Management Case
Untuk mewujudkan sasaran perusahan ditengah persaingan yang bertambah ketat, maka organisasi harus mencari cara untuk mengelola pengetahuan yang dimilikinya terutama yang ada pada diri masing-masing individu anggotanya untuk menghasilkan produk/jasa/solusi yang berkualitas dan bersaing. Cara atau sistem tersebut antara lain adalah knowledge management (KM) yang juga mencakup inovasi, collaboration, intelectual capital management, dan organizational learning.
Pada tanggal 5 Maret 2009 lalu bertempat di Financial Club Graha Niaga Jakarta, Indonesia Power kembali ikut berpartisipasi dalam acara Sharing Knowledge Management yang diselenggarakan oleh Dunamis Indonesia. Acara tersebut menghadirkan beberapa pakar KM yang berbagi best practice dalam mengaplikasikan dan mengimplementasikan KM di perusahaan. Mereka adalah Henk T Sengkey, founder principal Learnig lab dan Hotasi Nababan mantan CEO merpati Air yang kini menjadi seorang organization Practicioner. Para praktisi KM tersebut membawakan topik seputar hubungan antara Knowledge Management dan organizational learning.
Di akhir acara, Alex Denni, Chairman of 2009 Indonesian MAKE menyampaikan kesempatan kepada seluruh peserta sharing untuk menominasikan beberapa perusahaan yang dikagumi untuk menjadi nominator dalam Indonesian MAKE Award 2009. Perusahaan yang dikagumi tersebut haruslah organisasi profit atau non-profit yang telah menerapkan KM diperusahaannya. Dalam kesempatan itu pula Alex Denni menyampaikan beberapa kriteria atau ukuran yang digunakan dalam menilai organisasi dalam Indonesian MAKE Study, sama dengan yang digunakan untuk MAKE ditingkat Asia dan Global, adalah delapan kriteria yaitu :
1. Menciptakan budaya perusahaan yang didorong oleh pengetahuan
2. Mengembangkan knowledge workers melalui kepemimpinan manajemen senior
3. Menyajikan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan
4. Memaksimalkan modal intelektual perusahaan
5. Menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif
6. Menciptakan suatu organisasi pembelajar
7. Memberikan nilai berdasarkan pengetahuan tentang pelanggan
8. Mentransformasikan pengetahuan perusahaan menjadi nilai bagi pemegang saham
Indonesian MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Award merupakan ajang penghargaan bagi organisasi-organisasi berbasis pengetahuan paling dikagumi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services bekerjasama dengan Teleos – Inggris sejak tahun 2005.
Indonesian MAKE Award 2009 dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap Nominasi dilakukan pada pertengahan Februari hingga awal Maret, dilanjutkan dengan tahap seleksi pada bulan april hingga akhir bulan Mei dan tahap penilaian pada akhir bulan Juni 2009. Puncak penganugerahan Indonesian MAKE Award 2009 akan dilaksanakan pada bulan Juli 2009. Indonesian make study adalah ajang untuk mengukur komitmen dan kematangan organisasi dalam knowledge management. Study make bermanfaat bagi organisasi-organisasi untuk mengetahui tingkat kesuksesan mereka dalam hal knowledge strategy dibandingkan dengan kompetitor atau perusahaan-perusahan dunia yang knowledge-driven. Make mendorong para pemimpin organisasi bisnis dan organisasi nirlaba dalam hal menciptakan intelectual capital dan kekayaan pemegang sahan atau maslahat pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Tahun 2008 lalu, Indonesia Power berhasil menjadi salah satu pemenang dalam Indonesian MAKE Award 2008 bersanding dengan 14 pemenang lainnya antara lain Astra Internasional, Telkom Indonesia, PLN, ITB, IBM Indonesia, dsb. Dengan berbagai perubahan yang telah dilakukan PT Indonesia Power dalam memperbaiki strategy penerapan Knowledge Management di Perusahaan, Dapatkah Indonesia Power meraih kemenangan dan berhasi menjadi 3 besar yang dapat menjadi peserta dalam Asian MAKE Award 2009? Kita lihat saja nanti.